Masuki Kemarau, Petani Diminta Beralih ke Palawija


SUMBER - Untuk mengantisipasi musim kemarau, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Cirebon menghimbau kepada para petani yang ada, untuk tidak menanam padi, dan mengalihkan garapan sawahnya kepada tanaman palawija. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bagian Tanaman Pangan Dinas pertanian dan perkebunan Kabupaten Cirebon, Adi Yulyanto, saat dikonfirmasi, Jumat (5/9)

“Antisipasi dalam menghadapi kekeringan, kami menghimbau kepada para petani untuk tidak menanam padi, namun menanan palawija yang memang tahan terhadap kekeringan, seperti kacang hijau maupun kedelai,” ungkapnya.

Untuk tanaman jenis kedelai menurut Adi, tahun ini kebetulan ada program dari pemerintah Pusat untuk pengembangan usaha petani kedelai, yang mana bantuan tersebut bisa mencapai luas tanah untuk menanamnya hingga 500 Ha.

“Untuk petani yang bisa menanam padi hendaknya beralih ke kedelai karena sedang ada program dari pemerintah pusat untuk pengembangan usaha tanaman kedelai dengan luas mencapai 500 Ha, mudah-mudahan dengan penanaman kedelai di masa kekeringan ini tidak ada paceklik lagi buat para petani,” katanya.

Adi berharap petani segera mengambil peluang dari program tersebut, sehingga pada musim kemarau ini lahan garapan dari petani atau kelompok tani, tanahnya tidak menanggur dan bisa dimanfaatkan dengan tanaman kacang kedelai ini. “Pelaksanaan program kacang kedelai ini dilaksanakan setelah masa tanam yaitu sekitar bulan Oktober hingga Desembar,” katanya.

Sementara itu disinggung mengenai daerah rawan kekeringan pada musim kemarau ini Adi mengatakan, untuk daerah rawam kekeringan yang ada di Kabupaten Cirebon, biasanya tersebar di 10 kecamatan, diantaranya, Kapetakan, Plumbon, Depok, Weru, Gempol, Suranggala, Babakan, Gebang , losari dan pabedilan.

“Untuk emngantisipasi kekeringan yang sudah diberikan oleh dinas yaitu salah satunya adalah percepatan masa tanam, selain itu juga kita memberikan bantuan baik dari APBN maupun APBD berupa bantuan pompa,” katanaya.

Pompa yang diberikan menurut Adi, di berikan khusus bagi para petani untuk emngaliri sawahnya melalui sumur-sumur yang ada di sekitaran sawah. “Pompa ini diberikan sebagai upaya terakhir apabila air dari permukaan memang benar-benar sudah tidak ada,” tambahnya.

Sumber

0 Response to "Masuki Kemarau, Petani Diminta Beralih ke Palawija"

Post a Comment