Pedagang Pasar Jagasatru Direlokasi ke Dukuhsemar

HARJAMUKTI - Kebijakan PD Pasar Kota Cirebon merelokasi pedagang pasar Jagasatru ke Dukuhsemar, ternyata dipersoalkan oleh sejumlah pedagang. Mereka menuding bahwa ada unsur nepotisme dari kebijakan yang diterapkan PD Pasar Kota Cirebon. Nepotisme atau perbuatan yang lebih mementingkan keluarga dan saudaranya, terjadi saat pembagian jatah lapak dari pasar Jagasatru ke Dukuhsemar.

Seorang pedagang pasar, Tubagus menjelaskan, kebijakan untuk perpindahan sementara pasar yang dilakukan PD Pasar cukup menimbulkan masalah antar pedagang saat pembagian jatah lapak. Diterangkannya, ada beberapa pedagang yang tidak mendapat tempat sesuai dengan aturan yang dibuat PD Pasar. Dia pun menambahkan, pedagang baru banyak bermunculan Kamis (4/9) lalu. “Banyak pedagang yang baru-baru, saya juga nggak tahu kenapa itu biasa terjadi. Mungkin karena ini tempat baru jadi banyak dimanfaatkan warga yang ingin berjualan,” ungkapnya saat ditemui di pasar Dukuhsemar, Jumat (5/9).

Pihaknya menjelaskan, jumlah pedagang pasar saat di Jagasatru lalau hanya sekitar 700 pedagang, namun saat dipindah ke lokasi di belakang terminal Harjamukti ini, jumlah pedagang pasar meningkat menjadi 1000 pedagang lebih. Bagus juga menerangkan, saat awal-awal relokasi, sejumlah pedagang sempat berebut, bahkan sampai bersitegang memperebutkan jatah lapak dari PD Pasar. “Karena ini tempat baru, maka semua orang pada berebut, bahkan pedagang-pedagang baru bermunculan,” ungkapnya.

Sejak dua hari kepindahan, menurut Bagus, pembeli di pasar Dukuhsermar masih sepi. Hal itu dikeranakan, pembeli tetap (pelanggan, red) mau mendatangi ke Pasar Dukuhsemar, akses jalannya sangat jauh. Ditambah dengan lokasi lapaknya berubah sehingga sulit ditemui pembeli. “Kalau sekarang belum efektif mas, masalahnya yang sering beli kan ada di sekitar pasar Jagasatru. Mau ke sini yah agak sulit,” tuturnya.

Sementara pedagang lainnya, Sartina menjelaskan pedagang pasar di Jagasatru sudah pindah ke Dukuhsemar sejak Kamis (4/9) kemarin. Ditambahkannya, sesuai kebikan PD Pasar, pedagang sudah harus merelokasi ke pasar Dukuhsemar sesuai dengan yang sudah ditentukan. Menurutnya, jika masih ada kios atau lapak yang berjualan, maka akan dibongkar oleh kontraktor. “Besok juga sudah tidak ada yang berjualan di sini, sekarang beberapa pedagang sedang sibuk memindahkan barang-barangnya,” katanya.

Terpisah, sementara Kepala PD Pasar Kota Cirebon, Darwin Windarsyah membantah jika kebijakan PD Pasar merelokasi pedagang pasar Jagasatru ke Dukuhsemar ada upaya nepotisme. Pihaknya mengatakan, kebikan tersebut dilakukan murni untuk perpindahan sementara pedagang, karena pasar Jagasatru saat ini akan dilakukan pembangunan dan perbaikan gedung. “Kalau dianggap nepotisme itu tidak benar, kami membantah itu,” ujarnya.

Pihaknya menerangkan, sejauh ini pihaknya tidak memliki saudara atau anggota keluarga sebagai pedagang pasar. Untuk itu, Darwin dengan tegas membantah jika ada tudingan semacam itu. Namun, menurutnya tidak dapat disangkal jika ada petugas PD pasar lainnya memiliki anggota keluarga sebagai anggota PD pasar. “Kalau petugas yang punya saudara pedagang pasar, wajar jika ingin memperjuangkan saudaranya itu,” ungkap Darwin.

Dia menerangkan, perpindahan pedagang pasar Jagasatru ke Dukuhsemar itu hanya sementara, yaitu hanya setahun jika pembangunan selesai. Pihaknya mengakui jika awalnya pedagang berebut menempati lapak barunya. Dikatakan Darwin, beberapa pedagang memiliki lapak atau kios lebih dari dua, untuk itu, bagi pemilik lapak yang dua atau lebih, pihaknya membuat kebijakan pedagang mendapat jatah dua lapak, “Karena tempat itu terbatas, jadi kami mengusulkan pedagang yang memeliki lapak lebih dari dua, maka dibatasi hanya memiliki dua lapak,” terang Darwin.

Sumber

0 Response to "Pedagang Pasar Jagasatru Direlokasi ke Dukuhsemar"

Post a Comment